20 Agustus 2014

Beruang Cokelat (Lahir dan Mimpi)




Kali ini, kupersilahkan seekor Beruang Cokelat untuk bercerita.



  Hai, namaku Beruang Cokelat tetapi bukan berarti karena aku 'cokelat' kenapa orang tuaku memberikan nama demikian. Mungkin karena aku dan cokelat sama-sama manis-lah itu sebabnya ada cokelat di namaku. Ah bercanda, orang tua-ku 'tak pernah serius memberi nama untuk anaknya; termasuk kakak kakak dan adik adikku. 

  Tapi, bukan itu yang sebenarnya ingin aku ceritakan, melainkan ceritaku saat perjalanan menuju 'cinta' dalam 'semalam'. (cyaaelah, lagak eug bicarain cinta)

  Senja itu sangat indah, meski singkat. Itulah sesingkat singkatnya kata untuk menggambarkan ketika pertama kali aku jatuh cinta. Tapi ini bukan cerita yang dimulai dengan sebuah pelangi warna warni. Ini cukup kelam pasti, sampai pagi kembali untuk memulainnya lagi *langsung saja kita ke waktu malam itu..

11 Agustus 2014

Pemilik Senyum

Hai Gadis Kecil, pemilik senyum paling aneh yg pernah aku lihat. 
Kamu mendapat salam rindu dari penikmat senyummu.

Untuk senyummu yang seperti senja dan segala keindahaannya. 
Aku masih dalam bingung 'tuk bertanya.
Sesungguhnya, tak ada jawaban yang benar benar aku butuhkan.
Sebab, sesenyummu akan memusnahkan selaksa rindu dalam seketika. 

Hai, Dinda. 
Pemilik senyum paling merona.
Masihkah kau dalam bahagia?
Atau kau masih mencarinya?

Tak perlu kau cari semut yang jauh disana.
Sebab sudah ada gajah disampingmu untuk membuatmu bahagia.


Kemarilah.
Sambutlah setiap rasa yang kupunya.
Kujanjikan semua senyum sampai kau tertawa bahagia. 
Apa kau menginginkannya..?



 



3 Agustus 2014

Nda.


Angin begitu kencang
Rintik hujan begitu bising
Dingin ngilukan tulang.
-ya, sebelumnya ini juga sering terjadi. 

Namun, rasa itu, semua, kini bisa kusebut candu paling rindu. 

Hai, Nda adakah sehat dalam dirimu? (ini pertanyaan bodoh)
Dulu, aku pernah begitu terpuruk di dasar bingung paling dalam, tersesat dalam kegelapan mencari arah, terombang ambing menentukan pilihan dan berujung di tempat aku menemukanmu.

Ada cahaya dimata sayumu
Ada harapan di senyum simpulmu
Ada pesona di raut wajahmu
Aku suka kamu. Bahkan untuk kekuranganmu.

Kita mulai bercerita tentang masalalu, berbagi luka dalam cerita duka, tawa dalam cerita bahagia. Aku merasa mengenalmu, sudah, di kehidupan sebelumnya, sepertinya. Sebab begitu mudah mengerti ceritamu, memahami lukamu, menikmati senyum tawamu. Aku rasa kau cerminan masalaluku, dalam bentuk anak kecil yang centil, imut dan manis. 

Tebaklah, aku ada dikebalikan deskripsi barusan di masa kecilku. Hha. 


Kita lanjutkan untuk saling percaya, menjaga, hingga tujuan akhir yang terancang tanpa harapan namun bergerak menuju nyata -meski perlahan.


Pengikut BEGO-BLOG