Putih kulihat langit, kini menggelap.
Berubah menjadi abu abu kelam.
Namun tak seburuk yang kukira.
Aku melihatmu terpaku di balik jendela.
Tirai bergelombang di terpa angin.
Terpikir olehku,
"apa yang membuatmu melamun?"
Negatif dan Positif mulai berdebat
"ia memikirkanmu"
"bukan kau yang ia pikirkan"
Ku pikir kau sedang memikirkan seseorang.
Hujan mulai turun, lebat.
Pohon pohon bernyanyi riang basah karenanya.
Aroma khas mulai menyebar
Langit tambah gelap lagi.
Kembali kulihat kau terpaku seirama hujan turun
Memejamkan mata.
Tampak sekelebat senyummu.
Ada rona merah di pipimu.
Di luar hujan masih turun
Tak mungkin rasanya aku mengejarmu.
Tak tahu, aku takut akan basah,
atau ragu tentang lamunanmu
Hingga ujan usai, tak kutemukan jawabannya.
Siapa yang ada dalam senyum lamunmu,
masih menjadi misteriku.
Sampai sebuah pelangi muncul diantara sepasang awan putih.
Kutatap dalam dalam awan itu.
Aku suka warna warni itu.
Namun, jika hitam dan putih tak terlihat jelas
Biarkan aku tetap pada warna abu abu tadi.